15 Top Event di Ciamis Sepanjang 2023 dengan Suguhan Berkelas, Simak dan Catat Waktunya!
visitciamis.com. Kabupaten Ciamis tengah bersiap mmenyongsong tahun 2023 dengan menyusun even yang akan digelar. Dari banyaknya acara yang akan dilaksanakan, Dinas Pariwisata Kab. Ciamis dan BP2D Ciamis telah menetapkan even yang diantaranya masuk dalam jajaran even unggulan.
Sejantinya, Negeri Tatar Galuh yang kaya akan potensi pariwisata ini tidak hanya menyuguhkan destinasi wisata, kuliner dan ekonomi kreatif. Tahun ini, akan banyak suguhan berkelas dari berbagai even unggulan mulai even perlombaan, budaya, ekonomi kreatif festival, pameran hingga wisata minat khusus.
Setelah ditetapkan pada Calendar of Event 2023, ada 37 even yang akan dilaksanakan di Kabupaten Ciamis yang dibagi menjadi dua sub even yaitu Top Even dan Rising Star Event. 15 even diantaranya masuk kedalam Top Event yang berikut ini visitciamis.com akan membagikan informasinya.
15 Top Event Kabupaten Ciamis 2023
1. Pasanggiri Mojang Jajaka 2022
Pasanggiri Mojang Jajaka merupakan sebuah agenda kegiatan tahunan yang direpresentasikan oleh generasi Paguyuban Mojang Jajaka, Dinas Pariwisata Kab. Ciamis dan BP2D Kab. Ciamis. Ajang ini merupakan pencarian Duta Pariwisata yang diharapkan dapat memberikan andil kemajuan pariwisata di Ciamis.
Sempat vakum karena pandemi Covid, Pasanggiri Mojang Jajaka baru dapat terlaksana kembali pada tahun ini. Pasanggiri Moka berhasil mendapat banyak respon yang positif dan luar biasa. Hal ini terbukti dengan banyaknya jumlah peserta yang mengikuti Pasanggiri Mojang Jajaka sebanyak 187 orang.
2. Perayaan Cap Go Meh dan Kirab Budaya
Perayaan Cap Go Meh dilaksanan malam kelima belas setelah perayaan Tahun Baru Imlek, dimana pada tanggal tersebut menandai bulan purnama pertama sekaligus akhir dari Tahun Baru Imlek. Cap Go Meh telah dilaksanakan pada 4-5 Februari 2023 di Kelenteng Hok Tek Bio, Ciamis.
Perayaan ini merupakan bentuk rasa syukur kepada tuhan serta permohonan agar kehidupan selanjutnya lebih baik lagi. Selain Perayaan Cap Go Meh, ada juga Kirab Budaya yang merupakan sebuah festival budaya maysarakat Tiong Hoa dan kreasi tari dengan berjalan beriringan dimulai dari Klenteng Hok Tek Bio Ciamis kemudian mengelilingi perkotaan Ciamis.
3. Ciungwanara Adventure Rafting Jilid v
Even Ciungwanara Adventure Rafting jilid V akan dilaksanakan pada Sabtu, 25 Februari 2021. even yang biasa digelar setiap tahunnya ini bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Ciamis dengan menawarkan sensasi mengarungi sungai purba.
Rute yang akan dilalui diawali dari Dusun Cibodas Lebak, Desa Ciharalang atau Imas Putra dan finish di Karangkamulyan dengan panjang 12 KM dan waktu tempuh 3 Jam. Adapun untuk registrasi dikenakan biaya Rp. 120.000 dengan fasilitas asuransi, transportasi lokal, kudapan di rest pengarungan, air minum, guide, kelengkapan arung jeram, dokumentasi dan hiburan musik.
4. Festival Mapag Ramadhan
A. Merlawu
Merlawu merupakan tradisi warisan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Desa Kertabumi Ciamis. Tradisi ini merupakan suatu kegiatan masyarakat untuk mengingat jasa para leluhur Desa Kertabumi dengan cara berziarah ke makam leluhur tersebut.
Selain itu, Merlawu diartikan sebagai waktu untuk membersihkan diri dimana masyarakat yang hadir saling meminta maaf sebelum datangnya bulan suci Ramadhan atau biasanya disebut dengan acara munggahan. Merlawu juga dijadikan sebagai ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar masyarakat yang sama-sama hadir.
B. Ngikis, Situs Karangkamulyan
Ngikis di Situs Budaya Ciungwanara Karangkamulyan adalah salah satu tradisi rutin yang dilaksanakan untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Secara harfiah Ngikis berarti memagar, pada masa lalu Ngikis lebih bersifat fisik yakni mengganti pagar singgasana Raja di Situs Pangcalikan dan secara filosofis berarti memagari diri kita dari sifat-sifat negatif.
Dalam tradisi ini, warga dari berbagai daerah datang sembari membawa bambu untuk memagari singgasana raja. Ngikis diawali dengan penyambutan tamu kehormatan yang dilakukan oleh Ki Lengser. Setelah itu dilanjutkan dengan acara inti di Situs Pangcalikan atau Singgasana Raja untuk mengulas kembali napak tilas para sesepuh Sunda Galuh.
Dalam Tradisi Ngikis juga dilakukan tabur bunga di atas Batu Pancalikan. Kemudian setiap orang yang melakukan penaburan bunga diawali dengan membaca doa terlebih dahulu dengan tujuan untuk mendapat ridha dan keberkahan dari Allah SWT.
Sementara itu warga yang sebelumnya berkumpul, serentak makan bersama di bawah pohon rindang yang ada di kompleks situs Ciungwanara. Mereka menggelar tikar, duduk bersama serta saling bertukar makanan.
C. Nyekar
Setiap menjelang bulan Ramadhan, biasanya banyak tradisi yang dilakukan oleh umat Islam. Salah satunya yaitu berziarah ke makam keluarga atau nyekar. Tradisi ini adalah bukti penghormatan pada leluhur terutama yang ada di situs.
Disamping mendoakan, tradisi Nyekar biasanya diiringi dengan pentas seni budaya seperti Karinding, celempung, kacapian dan lainnya sebagai bagian dari upaya pelestarian seni budaya
Menjelang Ramadhan biasanya warga berziarah ke beberapa tempat pemakaman di Ciamis untuk melaksanakan tradisi Nyekar. Selain mendoakan keluarga mereka yang telah tiada, tradisi ini juga dimanfaatkan untuk merawat dan membersihkan makam.
D. Misalin
Misalin merupakan tradisi unik menjelang bulan Ramadhan yang dilaksanakan secara turun temurun masyarakat Desa Cimaragas. Misalin berupa upacara adat yang digelar di area situs Bojong Salawe. Tradisi Misalin ini juga dikenal dengan tradisi Mapag Ramadhan.
Misalin dalam istilah kesundaanya adalah “gentos anggoan” atau secara harfiah berarti melakukan pergantian dari yang buruk ke arah yang baik menuju kesejahteraan hidup lahir dan batin.
Ritual Misalin diawali dengan membersihkan makam Sang Hyang Maharaja Cipta Permana Prabudigaluh Salawe, yang merupakan leluhur warga Galuh dan Raja Galuh Pangauban Gara Tengah. Kemudian dilanjutkan dengan tawasul, mendoakan. Berikutnya mereka saling bersalaman, sebagai simbol saling memaafkan.
Kegiatan lainnya yakni beberapa anak dimandikan oleh sesepuh, sebagai simbol membersihkan diri. Air yang dipakai untuk mandi, diambil dari 7 sumber mata air yang keseluruhannya berada di sisi Sungai Citanduy.
E. Nyepuh
Nyepuh merupakan tradisi turun temurun yang dilaksanakan masyarakat setempat sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur yang telah berjasa dalam menyebarkan agama islam di Desa Ciomas. Kegiatan yang dilaksanakan seminggu sebelum bulan suci ramadhan menjadi teladan bagi generasi muda untuk menghormati yang lebih tua dan menerapkannya dikemudian hari.
Tradisi nyepuh bertujuan membersihkan dosa dan mensucikan diri dalam menyambut bulan suci ramadhan dengan membersihkan, nyekar serta berdoa bersama di makam leluhur di kampung tersebut.
F. Nadran
Tradisi Nadran biasanya dilakukan pada saat menyambut bulan Ramadhan, dilakukan dengan berziarah ke Situs Makam Keramat Buyut Mangun Tapa untuk menghormati jasanya yang telah menyebarkan Agama Islam di wilayah Baregbeg dan sekitarnya.
Tradisi ini pada intinya menjadi salah satu pengirim doa kepada orang tua atau keluarga yang telah tiada. Tujuan lainnya yaitu merawat dan membersihkan makam, sambil menabur bunga. Disamping itu, Nadran bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi, dan sebagai ajang bermaaf-maafan sebelum memasuki bulan suci Ramadhan agar dapat melakukan ibadahnya dengan baik.
G. Mupunjung
Tradisi Mupunjung merupakan tradisi yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa Jelat dalam upaya menghormati para leluhur serta senantiasa menjalin kerukunan dalam hidup bermasyarakat, keakraban dan solidaritas. Kegiatan ini dilaksanakan sebelum bulan suci Ramadhan.
Mupunjung biasa dilaksakan di Situs Mbah Sindu Wangsa yang semasa hidupnya berjasa menyebarkan agama di Desa Jelat. Berkat jasanya, masayarakat disana sangat menghormati dan menjadikannya sebagai teladan.
H. Ngikis, Situs Singaperbangsa
Sama halnya dengan tradisi Ngikis di Situs Karangkamulyan, menyambut bulan suci Ramadhan juga dilakukan masyarakat Kecamatan Cisaga. Bedanya, Ngikis yang dilaksanakan masyarakat Cisaga bertempat di Situs Singaperbangsa.
Masyarakat percaya akan arti filosofis Ngikis yaitu kesiapan diri untuk mensucikan hati dan jiwa menyambut datangnya bulan suci. Tradisi ini diawali dengan ritual di makam leluhur Singaperbangsa kemudian ditutup dengan penampilan tari dari siswa TK hingga SMA di kecamatan Cisaga.
5. Pesona Galuh Nagari / Ngarak Pataka
Ngarak Pataka adalah acara yang sakral yang dijadikan tajuk utama dalam prosesi perayaan Ulang Tahun Kabupaten Ciamis yang rutin diperingati pada tanggal 12 Juni. Pataka atau bendera lampang Kab. Ciamis diarak ke daerah dimana daerah tersebut ditunjuk untuk menyelenggarakan Ngarak Pataka.
Konsep yang diambil pada acara ini adalah pengenalan budaya turun temurun dan ada sejak zaman nenek moyang terdahulu yang memiliki tujuan untuk pelestarian kebudayaan agar terjaga rapi hingga masa mendatang.
6. Galuh Ethnic Carnival
Galuh Ethnic Carnival (GEC) merupakan salah satu kegiatan dari rangkaian Hari Jadi Kabupaten Ciamis. Setiap tahunnya, Hari Jadi Kabupaten Ciamis selalu dimeriahkan dengan berbagai kegiatan. Galuh Ethnic Carnival diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Ciamis.
Galuh Ethnic Carnival menampilkan kesenian arak-arakan yang banyak berkembang di Kabupaten Ciamis. Memamerkan kesenian dengan keunikan, nilai artistik dan keeksotisannya kepada setiap masyarakat. Hal ini sebagai salah satu media promosi memperkenalkan seni budaya, industri kreatif dan perdagangan di Kabupaten Ciamis dengan menampilkan ciri khas potensi desa.
7. Festival Ternak dan Ikan
Festival Ternak Ikan merupakan salah satu pagelaran yang diselenggarakan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ciamis yang bertujuan untuk mengoptimalkan pelaku usaha bidang peternakan dan pertanian di Kabupaten Ciamis.
Festival Ternak dan Ikan dengan memiliki tujuan mengoptimalisasikan usaha masyarakat untuk membangun perekonomian yang lebih baik lagi dari sebelumnya dan memberikan efek bagi setiap pelaku usaha untuk terus berusaha dan berkembang demi mewujudkan ekonomi yang mandiri dan sejahtera untuk masyarakat semuanya terutama di Kabupaten Ciamis.
8. Hari Krida Pertanian
Hari Krida Pertanian merupakan salah satu acara tahunan yang yang dimeriahkan atas dasar rasa nikmat syukur yang telah tuhan berikan kepada para petani, peternak, pegawai dan para pengusaha yang bergerak di dunia pertanian, yang diselenggarakan mulai dari tingkat kabupaten, provinsi dan nasional.
Peran penting terutama bagi kalangan Milenial yang mengikuti kegiatan-kegiatan di bidang pertanian ini sebagai generasi penerus demi terwujudnya harapan setiap daerah yang maju, mandiri dan modern. Hari Krida Pertanian diharpkan bisa terus dilestariak agar anak cucu mengetahui kegiatan syukuran bagi para pelaku petani yang sudah membudaya dari tahun ketahun.
9. Pesta Wangi
Pesta Wangi merupakan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan objek wisata Situ Wangi yang bertempat di Dusun Hayawang, Desa Winduraja, Kawali.
Agenda tahunan Pemerintah Kabupaten Ciamis ini disi oleh pentas sen budayai, olahraga, ekonomi kreatif dan masih banyaklagi. Pesta Wangi yang mengangkat kearifan lokal menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk datang dan menikmati pesona Situ Wangi bahkan wisata airnya.
10. Festival Bebegig Sukamantri
Festival Bebegig Sukamantri merupakan salah satu pentas seni sebuah tradisi kesenian yang berasal dari Ciamis lebih tepatnya di Sukamantri. Festival Bebegig ini biasanya diadakan setiap perayaan hari-hari besar diantaranya Hari Kemerdekaan Indonesia, Hari Ulang Tahun Kecamatan Sukamantri dan Hari Jadi Ciamis.
Perwujudan Bebegig ini berbentuk sebuah topeng yang besar dan sangat menyeramkan, biasanya berwarna merah, hijau dan hitam. Bebegig memiliki ciri khas bola matanya yang melotot, serta mempunyai dua taring gigi.
11. Festival Layang Lakbok
Festival Layang Lakbok adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh masyarakat Lakbok di area persawahan Blok Kuntul, Desa Sidaharja, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis. Acara ini diadakan untuk memunculkan potensi-potensi alam persawahan, kuliner dan kesenian khas Lakbok.
Bagi masyarakat lokal, Festival layangan lakbok tersebut memiliki pesan tersendiri, selain menjadi tradisi ketika melakukan panen atau sambil menunggu datangnya hujan, ada Layangan Lakbok yang menjadi daya tarik wisata.
12. Festival Kopi Rajadesa
Festival Kopi Rajadesa merupakan festival tahunan bertujuan untuk mengenalkan kopi Rajadesa, yang digelar pada bulan September. Festival ini digelar langsung di perkebunan kopi, yang tepatnya di Lapang Rangga Mandala Gunung Gede. Festival kopi ini berlangsung sangat meriah dibuktikan dengan sejumlah stand kopi yang menjajakan kopi asli Rajadesa.
Pengunjung akan dapat mencicipi kopi di stand tersebut secara gratis. Jenis kopinya didominasi oleh robusta, namun ada juga stand yang menyuguhkan kopi dengan jenis arabika. Selain kopi, acara ini juga dimeriahkan oleh berbagai kesenian tradisional khas Rajadesa dan Ciamis, seperti seni Buhun Lais, Seni Ronggeng Lontang, Seni Helaran Mabokuy, Seni musik Ethnic, kolaborasi, qosidah dan lainnya.
13. Gong Perdamaian Dunia
Indonesia memiliki 5 gong perdamaian dunia, salah satunya berada di Ciamis. Ukurannya pun merupakan ukuran yang terbesar dari yang tersebar di seluruh dunia. Letak Gong Perdamaian Dunia di Kab. Ciamis tepatnya berada di Situs Karangkamulyan.
Perayaan dimulai dengan kirab kebangsaan dari pintu masuk menuju lokasi gong. Puncaknya gong dibunyikan dengan cara dipukul oleh beberapa tokoh dan budayawan. Gong ini hanya dibunyikan setahun sekali saat perayaan saja. Setelah itu dilanjutkan dengan deklarasi damai dan pembacaan Sawala Galuh 737 antara Manarah (Galuh) dengan Raden Sanjaya (Kalingga).
14. Upacara Adat Nyangku
Upacara adat Nyangku merupakan sebuah ritual membersihkan pusaka peninggalan leluhur warga Kecamatan Panjalu yang dilaksanakan setiap senin atau kamis bulan Maulud. Acara ini bertujuan untuk menghormati peninggalan dan sebagai ungkapan rasa terima kasih atas jasa leluhur Panjalu yang telah menyebarkan agama islam.
Istilah nyangku berasal dari kata “yanko”, dalam bahasa arab yang berarti membersihkan. Kata “yanko” di lidah orang sunda kerap kali berubah menjadi “nyangku”. Inti dalam ritual ini adalah pembersihan benda-benda pusaka yang dimiliki oleh Kerajaan Panjalu.
15. Offroad Indonesia Challenge
Off-road adalah salah satu kegiatan mengendarai kendaraan di luar jalan raya seperti jalan tanah, lumpur, pasir, sungai, atau batuan yang masih dalam kondisi alami. Dengan kata lain perjalanan dengan kendaraan bermotor di luar jalanan beraspal melewati rintangan alam.
Kabupaten Ciamis tepatnya Kecamatan Sukamantri membuka jalur offroad di area perkebunan teh Sukamantri. Sudah 4 kali dilaksanakan dengan peserta yang mengikutinya adalah para penggemar Jeep off-road
rizkiperdana.red