Seni musik tradisional berkaitan erat dengan kebudayaan masyarakat di suatu daerah yang dihasilkan dari tradisi yang sudah turun temurun. Pewarisan budaya dalam hal musik salah satunya, merupakan pemeliharaan hasil karya orang terdahulu dan tentunya wajib diteruskan dan diwariskan.

Musik dihasilkan dari suara alat musik yang beragam sehingga menghasilkan musik yang enak untuk didengar. Alat musik tradisional seperti angklung merupakan salah satu dari banyaknya alat musik yang ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO.

Sentra pembuatan angklung di Jawa Barat ternyata tidak hanya di Saung Angklung Udjo yang ada di Bandung. Pembuatan alat musik yang satu ini ternyata da juga di Ciamis yaitu di daerah Panyingkiran, namanya Kampung Angklung Nempel.

Produksi alat musik angklung yang dinahkodai oleh Alimudin atau lebuh dikenal dengan Kang Mumu diawali dengan home industri. Masyarakat yang berada di Kampung Nempel bahu membahu melestarikan pembuatan angklung bahkan sampai 100 orang pengrajin.

“Saya bermimpi bisa melestarikan angklung dan alhamdulillah saya bisa membentuk Kampung Angklung pada tahun 2014.” Ujar Kang Mumu.

Alat musik angklung hasil karya Kampung Angklung Nempel ini menjadi produsen terbesar yang ada di Jawa Barat. Bahkan, kualitasnyapun tak bisa di ragukan lagi dan dipercaya memasok angklung ke setiap daerah hingga mancanegara.

Berkat keuletan Kang Mumu sebagai pelopor sarat pengalaman, Kampung Angklung Nempel tak pernah sepi orderan. Selain hanya tempat produksi, sering juga dikunjungi wisatawan untuk belajar memainkan angklung hingga diajar

• Share
• Tweet
• Share
• Pin