Sign In

Blog Wisata

Terbaru
Kampung Kawung: Perpaduan Antara Inovasi dan Kreativitas Yang Menjadi Pilar Ekonomi Kreatif

Kampung Kawung: Perpaduan Antara Inovasi dan Kreativitas Yang Menjadi Pilar Ekonomi Kreatif

visitciamis.com. Udah Tau Belum Tentang Kampung Kawung? Kampung Kawung merupakan sebuah wilayah yang berada di Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat. Yang mana merupakan salahsatu penghasil atau sentra gula kawung (aren) asli paling banyak di Kabupaten Ciamis.

Kabupaten Ciamis memiliki salah satu destinasi wisata ekonomi kreatif, yaitu Kampung Kawung yang berlokasi di Desa Mekarmulya, Kec. Pamarican, Kab. Ciamis. Dengan banyaknya gula non organik dan kurang menyehatkan seperti gula campur (palsu) yang marak beredar sampai tembus ke pasar-pasar tradisional yang jarang diketahui.

Kampung Kawung dilatarbelakangi dengan jumlah petani sambilan penyadap nira aren yang tergabung dalam suatu wadah kelompok tani yang bernama Taruna Mandiri. Dengan jumlah anggota penyadap termasuk pemasak berkisar 30orang lebih. Termasuk jumlah kelestarian pohon kawung (aren), tradisi, adat, kebudayaan yang masih terjaga dan erat kaitannya dengan sejarah Kabupaten Ciamis.

Peri Heryanto, S.Ip selaku pemuda asal Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat. Telah berkontribusi atas gagasannya dengan menerapkan konsep agroindustri bidang gula kawung (aren).

Ia berinovasi untuk memberikan pelayanan terhadap konsumen dengan membuat gula kawung semut (pasir), gula kawung granul, gula kawung cair (liquid), dan lainnya. Gula aren yang diproduksi Kampung Kawung ini, memiliki aroma yang berbeda dan mampu bertahan lama. Kelebihan lainnya adalah kadar gulanya relatif kecil sehingga cocok dikonsumsi penderita diabetes.

Peri mencoba mempertahankan, mengembangkan potensi yang ada dengan adanya inovasi kampung kawung ini. Yang mana diharapkan bisa bersumbangsih terhadap penyerapan tenaga kerja, serta peningkatan ekonomi masyarakat.

“Hal seperti itu tentunya bagi petani, utamanya konsumen jelas sangat merugikan, pasalnya tidak ada edukasi sedangkan permintaan konsumen terhadap pasar nasional sangat banyak. Maka dari itu, harus dilakukan pemahaman lebih bagi pelaku usaha, serta konsumen oleh pemerintah,” paparnya.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *