Tradisi Ngikis di Situs Budaya Ciung Wanara, Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis adalah salah satu tradisi rutin yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali oleh masyarakat untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.
Tahun ini tradisi tersebut diselenggarakan pada tanggal 4 maret 2024. Secara harfiah Ngikis berarti memagar, pada masa lalu Ngikis lebih bersifat fisik yakni mengganti pagar singgasana Raja di situs Pangcalikan. Dan secara filosofis berarti memagari diri kita dari sifat-sifat negatif.
Dalam tradisi ini, warga dari berbagai daerah datang sembari membawa bambu untuk memagari singgasana raja. Ngikis diawali dengan penyambutan tamu kehormatan yang dilakukan oleh Ki Lengser (tokoh adat pemimpin upacara). Tamu kehormatan tersebut diantaranya tokoh kabuyutan, tokoh agama, pemerintah daerah, bahkan hingga civitas akademik.
Para tokoh tersebut diantar untuk menyaksikan kegiatan bubuka yang dilakukan di pelataran Situs Karangkamulyan. Setelah itu dilanjutkan dengan acara inti di dalam Situs Karangkamulyan tepatnya di Situs Pangcalikan atau Singgasana Raja untuk mengulas kembali napak tilas para sesepuh Sunda Galuh.
Dalam Tradisi Ngikis juga dilakukan tabur bunga di atas Batu Pancalikan (batu yang akan dipagar). Kemudian setiap orang yang melakukan penaburan bunga diawali dengan membaca doa terlebih dahulu dengan tujuan untuk mendapat ridha dan keberkahan dari Allah SWT.Sementara itu warga yang sebelumnya berkumpul, serentak makan bersama di bawah pohon rindang yang ada di kompleks situs Ciung Wanara.
Leave a Reply