Mahasiswa Australia ikuti IVC 2022 di Sakola Motekar
visitciamis.com. Program International Virtual Course atau disingkat IVC tahun ini dilaksanakan di Ciamis, Jawa Barat selama tiga hari terhitung sejak tanggal 3-5 Desember 2022.
Adanya program ini dimaksudkan untuk memperluas pengetahuan mahasiswa serta mempersiapkan mahasiswa untuk terjun ke masyarakat. Ini juga sebagai bentuk interpretasi dari matakuliah manajemen konflik dan multibudaya
Sebanyak 35 orang mahasiswa yang berasal dari Institut Teknologi Bandung dan The University of Queendsland, Australia akan melakukan penelitian melalui kelas synchronous dan asynchronous dalam menggunakan etnograpi dan netnografi.
Pembimbing mahasiswa, Wipti, yang ikut mengawasi program IVC di Ciamis ini mengatakan program ini merupakan program tahunan yang diikuti mahasiswa dari australia yanh duduk di tingkat 2 dan 3 bangku perkuliahan
“Program IVC sebetulnya merupakan program tahunan dan baru tahun ini bisa kembali turun langsung ke lapangan, sedangkan tahun sebelumnya masih online karena terkendala covid-19” Ujar Wipti.
Beliau juga menambahkan bahwa mahasiswa dari The University Of Queensland akan tinggal belajar di ITB selama dua minggu dengan tiga hari diantaranya diajak study lapangan di Ciamis.
Seluruh mahasiswa yang ikut pada program ini akan belajar di Sakola Motekar yang berada di Desa Sukajadi. Dipilihnya tempat ini bukan tanpa alasan, Sakola Motekar dinilai sebagai penggerak kolaborasi antar bidang.
Pendiri Sakola Motekar, Deni Weje mengatakan terbentuknya kolaborasi antar bidang ini setidaknya akan menghasilkan perputaran ekonomi. Mengapa demikian, konsep ini dinilai sebagi pembuka jalan antar personal untuk melakukan sesuatu yang bernilai.
Sakola Motekar akan memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi mahasiswa yang ikut pada program IVC. Beberapa program kearifan lokal akan diberikan selama 3 hari di Sakola Motekar.
“Kami akan mengajarkan pola membuat riungan. Sering kami sebut the power of ngariung yang meskipun sederhana tapi sangat relevan karena mereka akan merasakan silaturahmi antar personal dan menimbulkan kolaborasi”. Kata Deni Weje.
Deni juga menegaskan bahwa sekola motekar sedang membangun ekosistem belajar, dan tentunya akan banyak belajar dari mahasiswa yang ikut pada program IVC ini.
Selain riungan, Sakola Motekar juga akan mengajarkan pilah sampah dan ngubyag. Disamping itu, mahasiswa juga akan melakukan aktivitas senam, pasar kinanti dan berkebun.
Mahasiswa Program IVC Kunjungi Cadas Ngampar
Hari pertama mahasiswa datang di Ciamis, mereka disambut di Plaza Kuliner, Tourism Information Centre dan dipakaikan kain samping serta bendo sunda.
Para mahasiswa dikasih brosur dan buku mengenai pariwisata di Ciamis. Tidak lama setelahnya, mahasiswa diajak untuk makan siang di Cadas Ngampar. Mereka berangkat menggunakan bus wisata Gatrik.
Sesampainya di Cadas Ngampar, mahasiswa program IVC langsung diajak untuk masuk dan melakukan makan siang. Terlihat mereka sangat menikmati kegiatan ini, apalagi saat makan diatas batuan sungai.
Setelah makan siang, mereka melanjutkan aktivitas dengan bermain air. Sebagian diantaranya bahkan sampai berenang.
Salah satu mahasiswa dari The University of Queendsland, Samian, mengatakan sangat menikmati kunjungannya ke Cadas Ngampar. Dia merasa senang karna bisa merasakan segarnya air sungai ini.
“Pemandangan di Cadas Ngampar sangat indah, orang-orangnyapun ramah-ramah. Suasananya sangat hijau, airnya dingin dan menyegarkan”. Ujar Samian.
Samian juga menambahkan, apabila ada kesempatan dia ingin datang lagi ke Cadas Ngampar dan mengeksplore lebih banyak lagi tempat di Ciamis.
Setelah selesai, seluruh mahasiswa diajak kembali menaiki Gatrik dan melanjutkan kegiatannya di Sakola Motekar.
Rizkiperdana/red.