Sign In

Blog Wisata

Terbaru
Pentingnya Grooming, Greeting, Gesture, Global Etichs (4G) Dalam Dunia Pariwisata

Pentingnya Grooming, Greeting, Gesture, Global Etichs (4G) Dalam Dunia Pariwisata

visitciamis.com. Pariwisata merupakan sektor penting di suatu negara yang salah satunya sebagai penyumbang devisa. Hal ini didukung dengan pengembangan industri pariwisata yang menyediakan barang atau jasa terbaik untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.

Dalam pelaksanaan pelayanan, pelaku industri pariwisata wajib memberikan pelayanan prima terhadap wisatawan. Terlaksananya pelayanan prima bisa diukur diantanya dengan tingkat kenyamanan, kepuasan hingga kunjungan berulang.

Guna memberikan pelayanan prima terhadap wisatawan, pelaku yang bergerak di industri pariwisata harus membentuk kepribadian sebagai insan pariwisata dengan menerapkan 4G yang terdiri dari Grooming, Greeting, Gesture dan Global Etichs.

Berikut ini visitciamis.com akan merangkum mengenai maksud dari 4G yang harus diterapkan sebagai insan pariwisata. Simak penjelannya berikut ini.

1. Grooming

Grooming adalah penampilan seseorang yang terjaga dan selalu rapi secara keseluruhan dimulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Grooming meliputi seragam, tata rias wajah, tatanan rambut dan aksesoris yang dipakai.

Sebagai contoh, insan pariwisata yang baik harus menjaga grooming dengan tidak berjanggut dan berkumis dan rambut ditata rapi untuk laki-laki. Bagi perempuan diwajibkan untuk memakai tata rias wajah yang sesuai agar terlihat menarik, serta berambut dengan panjang sebahu atau memakai kerudung bagi perempuan muslim.

2. Greeting

Greeting adalah bahasa yang disampaikan atau diucapkan ketika kita bertemu dengan seseorang. Greeting meliputi sapa, transaksi dan menawarkan bantuan dengan menggunakan standar bahasa yang sudah ditetapkan oleh perusahaan atau industri pariwisata dimana bekerja.

Sebagai contoh, insan pariwisata saat menyapa rekan kerja hingga wisatawan seperti mengucapkan “selamat pagi” saat berpapasan dan menawarkan bantuan saat melihat konsumen membutuhkan bantuan dengan ucapan “ada yang bisa saya bantu?”.

Dalam transaksipun demikian, seperti halnya melayani transaksi pembayaran hingga menerima telepon harus menerapkan standar dari perusahaan agar tercipta citra tersendiri.

3. Gesture

Gesture adalah komunikasi nonverbal dengan menunjukan aksi tubuh yang terlihat mengkomunikasikan pesan-pesan tertentu. Hal ini bertujuan sebagai pengganti berbicara atau bersamaan dengan bicara. Untuk penyampaian pikiran dan perasaan tertentu, gerakan tubuh jauh berarti daripada kata-kata.

Sebagai contoh, dalam situasi berpapasan dengan rekan kerja atau wisatawan, insan pariwisata harus menunjukan gesture baik seperti sedikit menundukan tubuh disertai dengan senyuman. Disamping itu, insan pariwisata harus cekatan apabila ada yang membutuhkan bantuan dan tidak mengabaikanya.

4. Global Ethics

Global Ethics dapat diartikan sebagai perspektif etika yang mengacu pada seperangkat nilai moral dan standar etika yang dianut oleh berbagai negara dengan agama dan budaya yang berbeda. Hal ini perlu ditafsirkan dengan pemahaman global agar tidak menimbulkan ketidaknyamanan.

Sebagai contoh, dalam melakukan pelayanan terhadap wisatawan yang berasal dari luar negeri harus bisa memenuhi kebutuhannya. Ini bisa dibuktikan ketika wisatawan memiliki budaya berpakaian terbuka memasuki tempat sakral di Indonesia, insan pariwisata tidak perlu melarangnya. Cukup diberi pengarahan yang baik agar mereka bisa menyesuaikan dengan adat istiadat yang berlaku.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *