Upacara Adat Nyangku Akan Dilaksanakan Senin Depan !! Simak Rangkaian Kegiatannnya
visitciamis.com Pada bulan Rabbiul Awal Atau lebih dikenal bulan Mulud akan digelar event Upacara adat Nyangku di Kecamatan Panjalu, dan untuk tahun ini akan kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Senin (30/9/2024).
Upacara adat Nyangku adalah serangkaian proses pembersihan atau pencucian benda – benda peninggalan Prabu Sahyang Borosngora dan para Raja Panjalu dan Bupati Panjalu terdahulu di Kabupaten Ciamis. Acara ini biasa dilaksanakan hari Senin atau Kamis terakhir Bulan Mulud oleh masyarakat Panjalu.
Tujuan dari upacara adat ini adalah untuk mengenang Prabu Sanghyang Borosngora. Masyarakat juga meyakini bahwa Upacara Adat Nyangku terdapat nilai – nilai kebaikan. Dengan membersihkan benda pusaka tersebut, dianggap juga sebagai instrospeksi diri atas kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat.
Rangkaian Upacara adat Nyangku
Prosesi Upacara Adat Nyangku dimulai dari pengambilan air keramat (tirta kahuripan), paling sedikit tujuh mata air untuk membersihkan benda-benda pusaka. Mata air tersebut dipercaya sebagai petilasan Prabu Sanghyang Borosngora yang letaknya tersebar di dalam Desa Panjalu maupun di luar Desa.
Mata air tersebut ialah mata air Situ Lengkong, Karantenan, Kapunduhan, Cipanjalu, Kubang Kelong, Pasangrahan dan Kulah Bongbang Rarang dan Bombang Kancana. Air yang telah diambil tersebut kemudian disimpan di dalam tempat khusus dan ditawasul (diberi do’a) oleh para santri selama 40 hari sampai hari pelaksanaan Upacara Adat Nyangku.
Pada malam sebelum Upacara Adat Nyangku, diadakan pengajian dan pembacaan Sholawat Nabi di Pasucian “Bumi Alit” yang kemudian dilanjutkan dengan penampilan seni tradisi Gembyung dan Debus.
Prosesi Upacara Adat Nyangku dimulai dengan pengambilan benda-benda pusaka yang tersimpan di Pasucian “Bumi Alit”.
Selanjutnya benda-pusaka tersebut dikirab menuju ke Pulau Nusa Gede. Benda-benda pusaka utama dibawa dengan cara digendong seperti menggendong bayi oleh keturunan Raja Panjalu. Setelah itu, benda pusaka tersebut dibawa menuju Taman Borosngora untuk ritual pembersihan.
Benda-benda pusaka itu diarak menuju alun-alun Panjalu oleh keluarga Kerajaan Panjalu untuk di cuci dengan air kembang diberi wangi-wangian dengan disaksikan masyarakat secara langsung. Setelah selesai ritual pembersihan, benda-benda pusaka tersebut diarak untuk disimpan kembali di Pasucian “Bumi Alit”.
Selain menjadi salah satu warisan budaya Nyangku juga merupakan salah satu peningalan kebudayaan Ciamis. Yang harus dilaksanakan secara turun temurun, dan juga dengan diadakannya Upacara adat Nyangku bisa menaikan laju perekonomian masyarakat khususnya disekitaran wilayah Panjalu.