Sign In

Blog Wisata

Terbaru
Siapkan Dirimu! Concern for Conservation Hadir di  Bukit Baros

Siapkan Dirimu! Concern for Conservation Hadir di Bukit Baros

Sesuai dengan namanya, Concern for Conservation (CONFOCON) 2023, merupakan sebuah kegiatan yang berfokus pada konservasi lingkungan. Kegiatan ini bertujuan untuk pelestarian lingkungan yang diharapkan mampu berimplikasi pada penguatan nilai sosial dan ekonomi.

Pelestarian lingkungan diorientasikan sebagai bentuk upaya mitigasi bencana alam, dan peningkatan kesadaran masyarakat. Sehingga masyarakat lebih peka, dan sejahtera terhadap pelestarian dan pengelolaan ekosistem lingkungan. Bentuk dari kegiatan pelestarian lingkungan ini difokuskan pada penanaman pohon, yang bertujuan untuk memperbaiki ekosistem tanah, air dan udara.

Kegiatan ini diinisiasi oleh sebuah Komunitas, yaitu Generasi Baru Indonesia (GenBI), Universitas Galuh, yang beranggotakan Mahasiswa penerima beasiswa dari Bank Indonesia. Concern for Conservation (CONFOCON) 2023 digagas oleh salah satu divisi yang bergerak pada aspek lingkungan, yakni Divisi Lingkungan. CONFOCON 2023 mengusung tema “Community Engagement for Conservation: Uniting for a Greener Future”. Bermakna melibatkan masyarakat dalam konservasi, bersama-sama untuk masa depan yang lebih ramah lingkungan.

Kenapa Memilih Bukit Baros?

Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu, 15 Oktober 2023, bertempat di Wisata Alam Bukit Baros, Panjalu, Kabupaten Ciamis. Pemilihan tempat wisata ini, dilatarbelakangi oleh kondisi karakteristik Bukit Baros. Karena secara topografi berada pada lereng yang cukup curam (kemiringan 30 – 45°), dan secara vegetasi sangat minim.

Semua ini berdampak pada kondisi temperatur yang cukup tinggi, tanah yang gersang, daya serap dan cengkraman tanah yang rentan. Sehingga dinilai memiliki resiko terjadinya bencana alam, meskipun belum ada track record bencana alam. Berdasarkan hal tersebut, sesuai prinsip mencegah lebih utama daripada mengobati, sehingga perlu ditekankan prinsip mitigasi lebih baik daripada penanggulangan.

Oleh karena itu, konsep penanaman yang diusung berupa integrasi aspek lingkungan, pariwisata, dan pertanian. Biasa dikenal sebagai Agroekowisata, sehingga memiliki beberapa fungsi, baik secara fungsi konservasi lingkungan, fungsi estetika bahkan fungsi ekonomi.

Hal ini dimanifestasikan dalam bentuk jenis pohon yang ditanam, sejumlah 225 pohon, diantaranya dari jenis tanaman kehutanan, tanaman peneduh (nilai estetika) dan tanaman pertanian (Hortikultura/tanaman  perkebunan).

Kegiatan ini juga berkolaborasi dengan beberaapa stakeholders terkait, diantaranya Bank Indonesia Kantor Perwakilan Tasikmalaya, BPDAS Cimanuk-Citanduy, Cabang Dinas Kehutanan Wilayah VII, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis, BPSILHK Kabupaten Ciamis, dan Badan Promosi Pariwisata Daerah Kabupaten Ciamis serta stakeholders terkait lainnya.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *